"Cara jalan merekapun sudah mendzolimi rakyat"

selepas maghrib aku meluncur menuju kawasan sebelum jl.Jendral Soedirman,ada request dari special one (ini bukan Jose Mourinho,coach-nya Real madrid yaa yg dijemput, POKOKE SIPLaaah).motorku baru beberapa meter memasuki jl.Jend.Soedirman tapi sudah terjebak macet,biasanya macetnya gak seperti ini,alias lebih mendingan untuk ukuran motor masih bisa jalan.(terbukti sang bocenger sudah terkantuk-kantuk heehee).di tengah kemacetan aku melihat ke jalur cepat kok lenggang kangkung hanya beberapa mobil dan itupun dialihkan ke jalur lambat,pantesan jadi macet begini. tak berapa lama terdengar sirene dari Polisi BM yg jalan zigzag di jalur cepat menghalau sisa-sisa mobil yg  ada. dan rombongan mobil yg plat nomornya sedikitpun menyusul dibelakang polisi BM...merekalah yg selama ini disebut pejabat negara.

 "Cara jalan merekapun sudah mendzolimi rakyat,gimana cara kerjanya??"

bagaimana bisa merumuskan cara penanganan kemacetan yg sudah membudaya di ibukota?sedangkan mereka saja tak pernah atau tak mau mengalami bagaimana bermesraan dengan kemacetan,apalagi menangani...bikin wacanapun akan kerepotan karena cuma berdasar pengamatan berita-berita saja,bukan mengalami sendiri.padahal rakyat itu kan BOS mereka,yg ngasih gaji mereka.kok gitu yaah????
boro-boro melayani,bareng - bareng kena macet aja gak mau,ini kan jam pulang kerja bukan jam berangkat kerja.sudah bukan jam menjadi pejabat lagi.

untung rakyatnya pada pemaaf,jangankan cuma bikin macet, yang pada korupsi saja dimaafkan. Apakah bagi mereka menjadi pejabat itu karier tertinggi?bukankah terbalik asalnya rakyat (Bos) jadi pejabat (pelayan rakyat)???? heeeheehee sayang sekali itu cuma teori dan jawaban soal di pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang gak ngefek sama sekali dengan kehidupan nyata.

sebuah contoh yang sangat baik telah dipentaskan hampir setiap hari,setiap jam berangkat kerja dan setiap jam pulang kerja...iyaa contoh yang sangat baik untuk TIDAK ditiru oleh rakyatnya yang masih bercita-cita jadi pejabat ataupun yang bercita-cita jadi rakyat selamanya yang tak terpengaruh siapa yang menjabat.
apakah memang ada kekhususan-kekhususan atau keharusan - keharusan yang mesti ditampilkan kepada rakyatnya, atau mereka memang tidak mampu membuat fatwa-fatwa pribadi..???memang keren...
demikian umpatan-umpatan pribadiku melihat keindahan aneh yang kualami..



Comments

Popular Posts