Siapakah ???
Cicak – cicak yang aku temui di sekitar dinding rumah
selalu terdiam mematung menunggu nyamuk yang lewat,sabar dalam penantian itu.
Jika dirasa terlalu lama tak ada nyamuk yang lewat,cicak itu pun pindah tempat. Tapi sepertinya mereka
tak pernah pindah rumah, mereka tetap survive dengan hanya keliling dari tembok
ke tembok dalam rumah yang sama. Dan mungkin itulah aku atau bahkan kita yang
tak perlu pindah dalam rumah lain untuk dapat survive, akan ada hal yang
membuat aku menjadi survive karena bisa mengetahui dan mengenal dengan baik
lingkungan sendiri, memberdayakan diri karena tahu siapa diri sendiri. Bisa
sabar mengamati dan mempelajari "siapa diri sendiri ? kesejatian diri ini !!!"
"Manusia adalah mahluk yang tidak mulia tapi memiliki potensi mulia " (Sabrang Damar Mowo Panuluh),
saat potensi itu memang digunakan dengan semestinya, semestinya potensi itu memang diketahui.
"Siapakah diri ini ?" itulah yang semestinya sesering mungkin dipertanyakan oleh sisi lain dari diri ini.
"Siapakah diri ini ?" semestinya kita sendiri yang lebih tahu akan siapa diri ini ? bukan orang lain atau malah lingkungan yang lebih tahu duluan dibanding diri sendiri.
Aku bukanlah anda !!!
dan
Anda bukanlah aku!!!
jadi
kenapa aku mesti menanyakan siapakah aku kepada anda?
dan
Kenapa anda menanyakan siapakah anda kepada aku?
Manusia adalah mahluk kemungkinan, tidak seperti malaikat ataupun iblis. Segala kemungkinan potensi dalam diri manusia itu dapat mungkin, mungkin akan seperti malaikat atau mungkin akan seperti iblis ?
atau mungkin akan tetap menjadi manusia dalam kesejatian diri. Potensi kesejatian diri itulah yang memungkinkan untuk menjadi mulia. Memuliakan yang belum dimuliakan atau memuliakan yang memang dimuliakan manusia. Itu pilihan menuju kesejatian diri, kesejatian diri yang dapat memuliakan manusia.
"Manusia adalah mahluk yang tidak mulia tapi memiliki potensi mulia " (Sabrang Damar Mowo Panuluh),
saat potensi itu memang digunakan dengan semestinya, semestinya potensi itu memang diketahui.
"Siapakah diri ini ?" itulah yang semestinya sesering mungkin dipertanyakan oleh sisi lain dari diri ini.
"Siapakah diri ini ?" semestinya kita sendiri yang lebih tahu akan siapa diri ini ? bukan orang lain atau malah lingkungan yang lebih tahu duluan dibanding diri sendiri.
Aku bukanlah anda !!!
dan
Anda bukanlah aku!!!
jadi
kenapa aku mesti menanyakan siapakah aku kepada anda?
dan
Kenapa anda menanyakan siapakah anda kepada aku?
Manusia adalah mahluk kemungkinan, tidak seperti malaikat ataupun iblis. Segala kemungkinan potensi dalam diri manusia itu dapat mungkin, mungkin akan seperti malaikat atau mungkin akan seperti iblis ?
atau mungkin akan tetap menjadi manusia dalam kesejatian diri. Potensi kesejatian diri itulah yang memungkinkan untuk menjadi mulia. Memuliakan yang belum dimuliakan atau memuliakan yang memang dimuliakan manusia. Itu pilihan menuju kesejatian diri, kesejatian diri yang dapat memuliakan manusia.
"MANUSIA KEMUNGKINAN YANG MANAKAH KITA ???"
Comments
Post a Comment