teruntuk : Arifiyandi

dear,
apa kabar wahai engkau yang terkasih ?
dy, aku minta maaf atas semua perlakuanku kepadamu,aku memang jarang memperhatikanmu. Jangankan bisa menyayangimu dengan seutuhnya, menyapamupun aku jarang. Aku terlalu menyibukkan diri dengan segala yang telah berlaku kepadaku saat ini, yang membuatku lupa akan kehadiranmu yang senantiasa menemaniku kemanapun aku melangkah. Engkau tahu semua yang telah berlaku, tapi tak sedikitpun engkau komplain, merajukpun tidak. aku sering memaksamu dengan alasan inilah pemikiran kita untuk masa depan kita, meskipun aku tahu engkau sangat lelah,sumuk dan perlu istirahat. Saat-saat itu aku memang begitu menggebu-gebu demi obsesi yang menurutku ini untuk kebaikan kita. Engkau tak mengerang meski itu terkadang menykitkan diri dan hatimu, aku terus melangkah melakukan pembenaranku dan engkaupun selalu menyetujui langkahku itu.


Dan saat aku gagal, tak ada kata penyesalan darimu apalagi umpatan dan sumpah serapahmu. Sangat menyebalkan memang aku ini, tapi engkau tetap setia bersamaku hingga nanti utusanNya datang untuk memisahkan kita. Aku memang kurang peka terhadap apa yang engkau butuhkan, aku terlalu ringkih untuk engkau kuatkan dengan segenap dukunganmu, keteledoranku tak memperhatikanmu sangat terlalu sering.

Dan mulai saat ini aku belajar lebih peka terhadapmu, lebih sering menyapamu walaupun hanya sedetik, lebih bisa mengerti apapun yang engkau rasakan,  dengan segenap pikiran sadarku, aku minta maafkan atas kelakuan negatifku kepadamu. Aku akan dapat lebih bisa berdamai selalu denganmu.
wahai Arifiyandi, MAAFKANLAH AKU.......

ttd

ady jovial

Comments

Popular Posts